Pada suatu hari, hiduplah sebuah keluarga yang sangat bahagia. Mereka hidup bertiga terdiri dari ayah, ibu dan seorang anakyang bernama Sholeh. Sholeh adalah anak yang baik, rajin, patuh, selalu beribadah dan penyayang kepada ciptaan Allah SWT.
Sholeh memiliki hewan peliharaan yang
sangat ia sayangi. Peliharaan Sholeh adalah seekor kucing betina yang diberi
nama Ina. Ina adalah seekor kucing yang periang, susah diam, gesit, latah dan
selalu bermain dengan Ina, bahkan Ina selalu menghambur-hamburkan mainan
Sholeh, namun Sholeh tetap senang dengan Ina.
Di Senin pagi yang cerah itu, Sholeh pergi ke sekolah dengan teman akrabnya, namanya Hasan. Hasan adalah kawan akrab Sholeh sejak TK. Hasan juga seorang anak yang baik dan rajin beribadah. Mereka menuju ke sekolah dengan sepedanya masing-masing secara bersamaan.
Sesampainya di sekolah, tanpa mereka sadari mereka di ikuti oleh seorang anak jahil, dan suka menggangu bernama Varel. Namun mereka tidak mengetahuinya. Hingga pada akhirnya kepala Sholeh dan Hasan seolah seperti ada orang yang menolak dari belakang.Namun ketika mereka berbalik arah tidak ada orang.”Siapa ya San ?” tanya Sholeh. “Mungkin Varel” tebak Hasan. “Oh ya, pasti Varel”.
Mereka berdua menebak bahwasanya yang melakukan itu adalah Varel.Sesampainya di kelas mereka belajar Pelajaran Agama. Pak guru membentuk kelompok dengan beranggotakan 4 orang perkelompok.
Kelompok Sholeh terdiri dari Sholeh, Hasan, Fitri dan Varel.Setelah pembagian kelompok, mereka rapat untuk memilih ketua, dan pada akhirnya terpilihlah Sholeh sebagai ketua.Sholeh memutuskan untuk membuat tugas tersebut di rumahnya.Namun Fitri berkata “maaf kawan-kawan, saya tidak bisa hadir karena harus menjaa ibu saya yang sakit”. “Baiklah Fitri” saut mereka bertiga.
Sepulang sekolah mereka bertiga bekumpul di rumah Sholeh dengan ditemani oleh Ina yang imut dan gesit. Saat itu Hasan lupa membawa buku dan harus permisi kepada kedua temannya itu untuk membeli buku di luar.
Sementara itu Sholeh juga lupa mengambil Al-Qu’an di kamarnya di lantai 2 rumahnya. Akhirnya tinggallah Varel dengan si kucing Ina yang di samping mereka ada sebuah mobil mainan mahal yang terletak di atas meja ruang tamu milik si Hasan.
Saat itu juga Varel merasa perutnya sakit dan harus ke WC. Setelah beberapa lama Varel pun kebali keruang tamu dan melihat kepingan mobil mainan Sholeh yang telah hancur, ia pun mengambil mainan itu dan berusaha membuatnya kembali.Pada saat itu hasan pulang dan melihat mainan mahal yang telah rusak itu di pegang oeh Varel.
Hasan berkata “Mengapa kamu tega merusak mainan mahalnya Sholeh, Rel ?” . Tidak “aku tidak merusak” jawab Varel. “Ah, kamu bohong” sanggah Hasan kembali. Hingga kemudian Sholeh kembali dan melihat Varel memegang mobil mahal yang telah rusak tersebut, seketika Hasan berkata “Leh, mobilmu telah dirusak oleh Varel!”.
“Bukan aku leh, San” jawab Varel. Seketika itupun Sholeh marah besar kepada Varel. Mereka berdua mengira bahwa Varel lah pelakunya.Dan pada akhirnya Varel diusir dari rumah itu dan mereka mencaci makinya.
Namun Vrel tetap bersikeras tidak bersalah dan berteriak “bukan aku pelakunya”. Mereka pun menjawab satuan itu “dasar pembohong”. Kemudian mereka membuktikan hal tersebut dengan melihat CCTV dan terbuktilah bahwa Ina lah pelakunya. Dan mereka pun merasa bersalah dan menyesal telah menuduh varel yang tidak bersalah.
0 komentar
Post a Comment