Rintak-rintik hujan berlari mengejar malam.
Kiasan cahaya redup melatarkan datangnya gelap.
Roda waktu berhak menentukan datangnya ketenangan.
Ketenangan yang dibalut dalam rintik hujan malam.
Sebetulnya siang telah mundur untuk mendorong bulan berjalan pada malam.
Namun Apakah bulan terlalu terang hingga menipu insan terlarut dengan malam?
Tidak, malam bukan hanya tentang tentram diteman tenang.
Ini soal hidup, walau malam telah hadir dengan tenang.
Banyak insan menggantung masa depan pada malam.
Lukisan malam juga dinanti dalam secangkir kopi.
Kopi inspirasi dalam membangun mimpi.
Perlahan cahaya kias malam semakin memudar.
Roda moda transportasi juga mulai usai, bersembunyi di balik besi
Roda moda transportasi juga mulai usai, bersembunyi di balik besi
Perlahan malam semakin pergi berjauhan dengan bulan.
Hingga warna malam semakin memudar ketenangan pun semakin nyata datang menyapa.
Hingga warna malam semakin memudar ketenangan pun semakin nyata datang menyapa.
Itulah malam, tempat cahaya bulan berjalan, tenang dengan segala mimpi yang digantungkan
0 komentar
Post a Comment