Menghantam keras pikiran ini
Dikala hati bertemu ingat kembali
Melihat yang tak luput dan terkunci aman di lindung
jiwa
Tak lagi bertepi bagai masa lalu penuh riang itu
Nyata seperti metamorfosa kupu-kupu
Berlalu hingga bisa terbang indah di angkasa
Aku tak lagi harus berharap diam
Bak pelita yang terpadam dalam pekat malam
Berkerut marah jika tertahan
Perlahan……
Pergerakan ini
Melangkah di setiap detik revolusi waktu yang enggan
kembali
Bagai jalan siput menuju tujuan yang disangka kandas
Namun, nyatanya tidak
Usaha perlahan bersanding dengan kesabaran
Mungkin, hanya itu
Racikan ramuan yang dapat merubah keadaaan nan suram
Siapa yang menyangka aku kandas?
Tidak semudah itu berucap sedu-sedan
Semua itu tentunya harus dipertanggung jawabkan
Segala hal akan terbalas
Hujan pastinya datang melanda negeri yang kehausan
Tentunya setitik demi setitik keberhasilan akan memadamkan rasa sombong
yang tertuang tatkala aku berjuang.
Dan ingat,
Aku tak akan goyah
Hingga titik penghabisan.
Sangat mnikmati terhadap artikelnya
ReplyDeleteSangat mnikmati terhadap artikelnya
ReplyDeleteSangat mnikmati terhadap artikelnya
ReplyDelete