Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2
(SARS-CoV-2) adalah virus mematikan yang menyerang sistem saluran pernapasan,
pneumonia akut hingga berujung pada kematian. Corona Virus sering disebut
sebagai Covid-19. Virus ini merupakan wabah yang sangat berbahaya dengan ribuan
korban yang telah menderita dan meninggal dunia.
Virus Corona atau Covid-19 pertama sekali ditemukan di Kota Wuhan,
China pada bulan Desember di tahun 2019. Baru pada 11 Februari 2020 PBB
(Perserikatan Bangsa-Bangsa) melalui WHO (World Health Organization) menetapkan
nama Covid-19 sebagai nama khusus Virus Corona yang di dasari oleh penemuannya
pada tahun 2019. Virus Corona (Covid-19) sendiri telah melumpuhkan hampir
seluruh kegiatan manusia.
Berbagai Negara terus berupaya memberantas mata rantai penyebaran
virus ini mulai dari menutup semua instansi di negaranya hingga membekukan
total seluruh kegiatan dan memberlakukan Lock Down.
Berbeda dari hal tersebut, untuk mengatasi dampak penyebaran virus
berbahaya Covid-19, pemerintah Indonesia tidak melakukan Lock Down secara utuh,
namun solusinya pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
dengan menjaga jarak dan melakukan semua kegiatan di rumah (stay at home and work from home).
Tak hanya itu berbagai daerah juga melakukan tindakan serius untuk
memberantas virus ini. Sebut saja Aceh yang memberlakukan pembatasan sosial (PSBB)
dengan melakukan semua kegiatan dirumah dan juga memberlakukan jam malam. Upaya
lain juga dilakukan, seperti menjaga pos perbatasan untuk menghindari
penyebaran Covid-19 dari mereka tinggal diperkotaan dan pulang ke kampung
halaman. Hal tersebut perlu diwaspadai karena pusat penyebaran Covid-19 lebih
besar ditemukan di perkotaan.
Pemberlakuan Lock Down secara tidak utuh atau Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) dan menerapkan jam malam juga dilakukan di kediaman saya.
Tepatnya di desa Padang Sikabu, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya,
Aceh.
Tindakan PSBB dan pemberlakuan jam malam tersebut sangat jelas
dirasakan penduduk di sana, mulai dari lalu lintas yang sepi dan hanya dilewati
satu kendaraan per 30 detik – 1 menit, berbagai tingkatan sekolah ditutup,
mulai dari Paud, TK (Taman Kanak-Kanak), SD (Sekolah Dasar)/MI (Madrasah
Ibtidaiyah), SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) dan SLTA (Sekolah Lanjutan
Tingkat Atas), hingga keadaan Pertokoan seperti toko bangunan, dan industri
peternakan juga sepi pembeli.
Namun berbeda dari itu, keadaaan pasar tidaklah mengalami
penurunan pembeli yang signifikan. Hal tersebut bisa dimaklumi karena pasar
merupakan tempat vital yang berperan penting dalam penyediaan makanan pokok dan
kebutuhan sehari-hari. Selain pasar, para petani dan pekebun juga masih
melakukan aktivitas secara normal, hal tersebut dilakukan karena pertanian dan
perkebunan merupakan ujung tombak penopang kehidupan bagi masyarakat disana.
Jika Petani dan pekebun masih bekerja secara normal, lain halnya
lagi dengan para guru yang mengajar di 6 sekolah di Desa Padang Sikabu, Mulai
dari Paud Alfatih, TK Aisyiyah Bustanul Afdhal, Min Sikabu, MTsN 3 Aceh Barat Daya,
SMP Terpadu Ibnu Sina dan Madrasah Aliyah Muhammadiyah. Semua guru yang bakti
dan mengajar disana harus bekerja dari rumah secara online dengan berbagai
mekanisme dan cara tersendiri.
Hal tersebut lantaran PSBB yang mengharuskan sekolah ditutup
sementara. Walaupun demikian para siswa dan tenaga pengajar tetap melakukan
kegiatan pendidikan layaknya di kelas sekolah. Mereka para murid dan guru tetap
masih harus menyelesaikan materi dan ujian akhir di semester genap ini.
Berbagai cara dilakukan mulai dari kelas via aplikasi Zoom, Google Classroom,
Pengiriman tugas melalui Email dan What App (WA) dan pembelajaran lain yang
dilakukan secara E-Learning (Electrical
Learning).
Namun tidak semua murid bisa melakukan hal tersebut lantaran masih
ada murid yang tidak memiliki smartphone dan alat penunjang lain seperti
laptop, computer dan alat lainnya. Masalah tersebut menjadi kendala bagi
mereka. Selain terkendala oleh alat ataupun gadget untuk terhubung ke kelas
online masalah lain juga sering muncul dan menjadi kendala yang serius bagi
mereka.
Masalah tersebut adalah keadaan jaringan atau koneksi internet
yang buruk hingga menyebabkan akses ke server menjadi lelet. Masalah tersebut
merupakan masalah serius, sebut saja ketika mereka menjalani ujian dan harus
mengupload tugas mereka sesuai deadline, namun karena kendala tersebut tugas
tidak terupload dan menjadi sebuah masalah baru bagi mereka. Selain itu gaptek
atau gagap teknologi juga masih melanda, dimana penggunaan gadget tidak
dilakukan secara optimal untuk melakukan belajar secara online (during).
Selain itu, keadaan warung kopi yang mendominasi
daerah saya mengalami penurunan pembelian dan omset penghasilan pun menurun.
Selain itu bulan ramadhan yang datang ditengah pandemi menjadi berkah
tersendiri, dimana mereka mulai membuka gerai atau kedai kecil di pinggiran
jalan di depan rumah masing-masing untuk berjualan kue jajanan dan minuman
untuk berbuka puasa, namun jumlahnya tidak sebanyak seperti ramadhan tahun
lalu.
Walaupun pemerintah masih memberlakukan PSBB (Pembatasan
Sosial Berskala Besar) namun shalat tarawih dan salat berjamaah lainnya masih
tetap dijalankan di masjid dan Meunasah-meunasah dengan tetap memperhatikan protocol
kesehatan sesuai tuntunan para medis dan pemerintah. Namun keadaan sekarang
menjadi lebih baik dari sebelumnya, dimana kedai kopi mulai banyak kembali
dikunjungi, industri peternakan mulai beroperasi normal kembali dan kehidupan
masyarakat mulai kembali normal.
0 komentar
Post a Comment