Sumber : Kumparan.com
Sesar merupakan salah satu istilah yang digunakan dalam dunia geologi, dikutip dari Wikipedia Sesar atau patahan merupakan fraktur atau diskontinuitas di dalam volume batuan, dimana telah ada perpindahan signifikan sebagai akibat dari gerakan massa batuan. Sesar-sesar dengan ukuran yang besar dan berada di kerak bumi merupakan hasil dari aksi gaya lempeng tektonik.
Apa itu Sesar Lembang?
Sesar Lembang atau Patahan Lembang merupakan sebuah patahan geser aktif yang terus mengalami pergerakan, diperkirakan Sesar Lembang bergerak sekitar 3 milimeter per tahun dan bisa berubah-ubah. Sesar Lembang terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Sesar Lembang merupakan salah satu sesar aktif yang ada di Indonesia dari total sekitar 295 sesar aktif di Indonesia.
Patahan Sesar Lembang sangatlah panjang, dimana patahan ini memanjang mulai dari Padalarang hingga ke Jatinangor dengan jarak sekitar sekitar 29 km. Sealin memiliki ukuran yang panjang Sesar Lembang juga mengalami pertemuan dengan sesar lainnya yaitu Sesar Cimandiri yang berada di Padalarang.
Keberadaan Sesar Lembang sering dikaitkan dengan gempa bumi, bagaimana tidak, dikutip dari Wikipedia menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) patahan Sesar Lembang dapat mengakibatkan gempa bumi dengan kekuatan sekitar 6,8 sampai 7 skala richter.
Jika terjadi gempa disekitar Sesar Lembang maka hal tersebut akan sangat berbahaya, baik bagi masyarakat yang hidup di dekat Sesar Lembang maupun wilayah terdekat lain. Namun selain berbahaya Sesar Lembang juga bisa dijadikan sebagai wisata edukasi kebencanaan.
Kisah Sangkuriang dan Sesar Lembang
Terdapat satu kisah yang tidak asing di telinga, Kisah Sangkuriang. Salah satu penggalan Kisah Sangkuriang yang erat kaitannya dengan Sesar Lembang adalah ketika Sangkuriang menebang pohon raksasa hingga roboh ke arah barat dan membuat bumi bergetar serta mengeluarkan suara yang keras.
Bumi bergetar dan suara yang keras tersebut bisa jadi merupakan keadaan ketika bumi dilanda gempa bumi dengan kekuatan yang besar hingga menyerupai robohnya pohon raksasa khayalan.
Sedangkan posisi robohnya pohon raksasa yang mengarah ke barat, dikisahkan lebih rinci pada cerita kisah ke dua dan tiga, bahwasanya bagian tunggul atau batang utama pohon berada di Bukit Tunggul dan bagian atas pohon seperti dedaunan dan ranting-ranting berada di Gunung Burangrang.
Tidak terlepas dari kisah tersebut, lokasi pohon raksasa dalam Kisah Sangkuriang yang roboh ini berada persis dengan letak pemetaan jalur sesar aktif yang melintang dari barat-timur, dimana jalur barat merupakan cabang-cabang sesar akibat dari pembelokan Sesar Lembang dan bagian timur merupakan jalur sesar tunggal.
Selain penggalan kisah mengenai penebangan pohon raksasa oleh sangkuriang, terdapat penggalan lain yang unik dan menarik untuk di simak, yaitu terbentuknya danau dalam semalam berdasarkan Kisah Sangkuriang.
Pembentukan danau dalam satu malam tersebut bisa jadi di sebabkan oleh pergerakan atau pergeseran dari Sesar Lembang yang bergeser secara vertikal dan membentuk danau dalam semalam.
Terlepas dari apa itu Sesar Lembang dan kedekatannya dengan Kisah Sangkuriang, saat ini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terus memantau kondisi di Sesar Lembang, mengingat keadaan Indonesia yang kini sering dilanda gempa bumi.
Berdasarkan cacatan BMKG gempa besar yang pernah terjadi di Sesar Lembang adalah sekitar 6,9 M dan terjadi pada 1600. Berdasarkan riset BMKG gempa bumi di Sesar Lembang adalah melalui perulangan periode dalam jangka 500 tahun, artinya tepat pada 2100.
0 komentar
Post a Comment