Monday, February 28, 2022

Perpustakaan Universitas Syiah Kuala (USK) Mengkontaminasi Mahasiswa dengan EBOLA (Edukasi, Bakat, Organisasi, Literasi dan Antisipasi) Demi Peningkatan Literasi dan Informasi yang Lebih Baik

 
Sumber : Unsyiah.ac.id

Perpustakaan merupakan sebuah gedung dimana didalamnya terdapat beberapa ruangan yang digunakan untuk dapat menyimpan berbagai bahan pustaka (buku atau monograf, terbitan berseri, brosur atau pamflet dan bahan non pustaka).

Pengertian tentang perpustakaan tersebut didasari pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Namun penafsiran dari perpustakaan tidak hanya sebatas itu, perpustakaan juga bisa dijadikan sebagai suatu media untuk dapat menyebarkan EBOLA, Perpustakaan Universitas Syiah Kuala (USK) contohnya. 

Perpustakaan Universitas Syiah Kuala (USK) merupakan perpustakaan terbesar yang ada di Universitas Syiah Kuala dan berdiri pada tahun 1970 dengan menggunakan gedung Fakultas Ekonomi di awal didirikan pada masa itu. Beranjak 10 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1980 perpustakaan ini berstatus sebagai Unit Pelayanan Teknis (UPT).

Tidak berhenti sampai disitu jejak sejarah kembali terukir bagi perpustakaan ini dimana pada tahun 1994 UPT Perpustakaan Unsyiah memiliki gedung sendiri dan didirikan berdampingan dengan Kantor Pusat Administrasi (KPA) Universitas Syiah Kuala. Sejak tahun 1994 tersebut  melalui Surat Keputusan Rektor No. 060 tahun 1994 UPT Perpustakaan Unsyiah ditingkatkan penggunaanya sebagai pemersatu berbagai perpustakaan yang ada di lingkungan Universitas Syiah Kuala.

Perkembangan perpustakaan yang satu ini tidak berhenti sampai disitu, koleksi bahan bacaan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Tercatat  UPT Perpustakaan Unsyiah yang saat ini dipimpin oleh pimpinan ke 9 yaitu Dr.-Ing Rudi Kurniawan, ST., M.SC (2019-sekarang) memiliki sebanyak 75.114 judul atau 122.339 eksemplar, dimana koleksi tersebut berbentuk buku teks, jurnal, laporan akhir, skripsi, tesis, disertasi, majalah, buku referensi, laporan penelitian, CD-ROM dan dokumentasi.

Tidak berhenti sampai disitu Perpustakaan Universitas Syiah Kuala memiliki cara jitu untuk dapat mengkontaminasi para mahasiswa agar bisa terlibat dan turut serta membantu meningkatkan literasi menuju ke jenjang yang lebih baik. Cara tersebut bisa dikatakan EBOLA. Memang benar perkembangan Virus Ebola tidaklah semarak Virus Covid-19 seperti saat ini. Namun EBOLA disini adalah Edukasi, Bakat, Organisasi, Literasi dan Antisipasi.

1. Edukasi

Sumber : http://www.julfahmisalim.com/

Generasi Z yang merupakan generasi kelahiran setelah Generasi Y merupakan generasi yang lahir pada tahun 1995- 2010 dan merupakan generasi yang proaktif di dunia pendidikan. Generasi Z sangat perlu diberikan pemahaman akan pentingnya edukasi. Namun apakah edukasi itu?

Edukasi atau pendidikan sendiri merupakan upaya untuk dapat mempengaruhi orang lain agar terlibat langsung terhadap praktek pendidikan itu sendiri seperti membaca, menulis dan menghitung. Edukasi adalah salah satu cara yang diterapkan oleh UPT Universitas Syiah Kuala untuk dapat membujuk para mahasiswa agar tertarik dengan dunia perpustakaan.

UPT Perpustakaan USK melakukan langkah awal kepada mahasiswa baru (maba) untuk dapat membujuk para mahasiswa di awal masuk agar sadar akan pentingnya pendidikan melalui program LOCT (Library Orientation Class & Tour).

Program LOCT tersebut dilaksanakan oleh UPT Perpustakaan USK dan berkoordinasi langsung dengan USK dimana proses pelaksanaannya dilaksanakan pada saat PAKARMARU (Pembinaan Akademik dan Karakter Mahasiswa Baru).

LOCT sendiri merupakan salah satu program dari UPT Perpustakaan USK, dimana pada program ini para mahasiswa baru akan diorientasikan atau diperkenalkan tentang pentingnya perpustakaan. Selain menyadarkan para mahasiswa baru terkait pentingnya perpustakaan, melalui program LOCT ini juga dilakukan touring untuk mengelilingi Perpustakaan USK. Melalui LOCT (Library Orientation Class & Tour) informasi tentang perpustakaan bisa didapatkan, seperrti pada paparan di video berikut ini.

Sumber : Instagram UPT. Perpustakaan USK

Selain melalui LOCT, UPT Perpustakaan USK juga mengedukasi para mahasiswa melalui suatu tajuk acara yaitu USK Library Fiesta 2022. Pada program tersebut para mahasiswa dapat teredukasi dengan jenis pilihan lomba yang akan diikuti seperti lomba blog. Pelaksanaan lomba semacam ini sangat diperlukan, melalui acara ini mahasiswa dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya edukasi melalui hal yang mereka sukai.

Selain itu UPT Perpustakaan USK juga memiliki aplikasi UILIS yang bisa diakses melalui smartphone dan juga apple untuk dapat memudahkan para pengguna untuk mendapatkan informasi dari perpustakaan secara online dan cepat serta juga untuk bisa mengecek ketersedian buku di perpustakaan serta juga untuk mengakses buku-buku secara online di aplikasi tersebut.

Tidak berhenti sampai di aplikasi saja. UPT Perpustakaan USK juga memiliki ruang bioskop mini dan merupakan satu-satunya bioskop yang ada di Aceh. Teater atau bioskop mini ini merupakan kerjasama antara Unit Bahasa dengan UPT. Perpustakaan USK. Pada Teater mini tersebut akan diadakan pemutaran film dari berbagai genre pada hari Rabu jam 16.00 WIB. Namun bioskop tersebut tidak diperuntukkan bagi umum, melainkan melalui bioskop tersebut UPT Perpustakaan USK mengajarkan edukasi melalui platform tersebut.

Selain bioskop UPT Perpustakaan USK juga menyediakan cafe mini yang berada di koridor tunggu perpustakaan. Tidak hanya itu akses Wifi gratis dan Kabel LAN gratis juga tersedia disana dimana sangat cocok bagi para Generasi Z untuk dapat mengembangkan potensi diri dan juga membantu mengembangkan serta memajukan literasi dan informasi agar menjadi lebih baik.

2. Bakat

Sumber : pixabay

USK kembali mengkontaminasi mahasiswanya melalui UPT Perpustakaan USK. Kali ini adalah melalui bakat. UPT Perpustakaan USK mengkontaminasi mahasiswa melalui bakat, salah satunya adalah dengan mengadakan berbagai lomba dan para peserta dapat memilih lomba mana yang akan diikuti sesuai dengan bakat yang dimiliki.

Melalui USK Library Fiesta 2022 UPT Perpustakaan USK mengadakan lomba menulis artikel di blog. Tentu saja bagi mereka yang menggeluti dan memiliki bakat dibidang ini akan bersemangat untuk mengikuti sekaligus mengasah soft skill dan bakat yang dimiliki dalam dunia Blogging.

Selain lomba membuat artikel di blog, masih banyak lomba lain yang dapat diikuti guna menambah wawasan serta juga dapat mengasah bakat dan mempertajam kembali bakat yang sebelumnya telah lama terpendam.

Selain itu UPT. Perpustakaan USK melakukan acara yang bertajuk "Relax and Easy" pada setiap hari Rabu jam 14.00 WIB. Tujuannya tentu untuk menghibur para hadirin. Pada kegiatan ini para mahasiswa dapat meningkatkan atau (improve) bakat yang dimiliki. Banyak acara yang ditampilkan pada Relax and Easy mulai dari nyanyi, baca puisi, musikalisasi puisi dan lainnya. Tentu saja hal itu juga dapat menjadi ladang bagi para mahasiswa untuk dapat mengasah bakat mereka dengan tampil dan terlibat disana.

3. Organisasi

Sumber : Pixabay

Organisasi merupakan suatu hal yang sangat vital bagi seseorang. Bagaimana tidak dengan kehadiran organisasi maka pengalaman dapat bertambah serta juga dapat membangun relasi dengan baik dan benar.

Selain mengedukasi dan mengkontaminasi para mahasiswa dengan bakat. UPT Perpustakaan USK juga melakukan hal lain untuk dapat membuat para mahasiswa cinta terhadapap perpustakaan demi meningkatkan literasi & Informasi menjadi lebih baik. Hal tersebut adalah Organisasi.

UPT Perpustakaan memiliki organisasi yang berada di dalam ruang lingkup UPT itu sendiri dan memiliki sekret yang ada di dalam perpustakaan. Salah satu organisasi yang ada di UPT Perpustakaan USK adalah UKM Literasi dan Informasi. Disana para mahasiswa akan dibimbing mengenai dunia organisasi., selain itu disana para mahasiswa juga akan belajar cara mengontrol suatu acara dan juga menjadi suatu media untuk dapat melihat seberapa besar tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang.

Selain UKM Literasi dan Komunikasi, melalui organisasi, UPT Perpustakaan USK juga membuat pemilihan duta dan wakil duta baca USK. Dimana para duta baca, wakil duta baca dan berbagai kabinetnya akan bekerja demi mewujudkan tujuan utama mereka dalam berorganisasi.

4. Literasi

Literasi adalah suatu kemampuan untuk dapat  membaca, menulis, menghitung hingga menganalisis. Sama halnya dengan edukasi, literasi juga sangat diperlukan dalam dunia pendidikan, bagaimana tidak kemampuan membaca sangatlah diperlukan karena membaca adalah jendela dunia. Membaca dapat membuka pengetahuan, serta paham akan berbagai isu yang terjadi seperti saat sekarang ini. Selain membaca menulis dan menghitung juga sangat penting untuk dapat mendongkrak literasi agar tumbuh menjadi lebih baik.

Jika melihat literasi di negara kita Indonesia, hal ini tentunya menjadi PR (Pekerjaan Rumah) tersendiri bagi pegiat dan pemerhati pendidikan dan tentunya juga kita yang secara langsung terlibat dalam pendidikan itu sendiri. Bagaimana tidak Indonesia menjadi negara peringkat kedua dari sekian banyak negara dengan minat baca tertinggi.

Sumber : Pixabay

Berdasarkan data pada riset "World's Most Literate Nations Ranked" yang didalami oleh Central Connecticut State University pada Bulan Maret 2016 Menunjukkan bahwa minat membaca masyarakat Indonesia sangatlah minim dimana hanya menduduki peringkat kedua dari bawah dari total 61 Negara. Ini artinya berdasarkan riset tersebut Indonesia menduduki peringkat ke 60 dan berada di bawah Thailand (59) dan berada di atas juru kunci Rostwana.

Selain itu fakta lain juga terkuat dari UNESCO yang menyebutkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia sangat buruk dimana hanya ada sekitar 0,0001% . Hal ini dapat berarti bahwasanya apabila ada 1.000 orang di Indonesia hanya 1 orang yang memiliki minat baca.

Padahal sejatinya berdasarkan data yang dikutip pada laman kompasiana melalui Sensus Perpustakaan tahun 2018, Indonesia merupakan negara yang menempati urutan kedua sebagai negara dengan perpustakaan terbanyak di dunia. Tercatat Indonesia memiliki total 164.610 perpustakaan dan berada di bawah India dengan total perpustakaan sebanyak 323.605. Jumlah tersebut tentunya sangat banyak dengan namun kembali ke akar permasalahan dimana minat baca masih kurang, sungguh memprihatinkan bukan?

Belajar dari permasalahan fakta dan data tersebut, UPT Perpustakaan USK memiliki cara sendiri untuk dapat meningkatkan budaya literasi dan juga minat baca di lingkungan USK (Universitas Syiah Kuala). Salah satunya adalah Duta Baca.

Pemilihan Duta Baca di lakukan untuk dapat menyadarkan para mahasiswa akan pentingnya literasi dan budaya membaca. Selain itu melalui duta baca UPT Perpustakaan USK juga dapat menghimbau bagi para mahasiswa bahwasanya perpustakaan bukanlah tempat yang membosankan. Banyak hal yang bisa di dapatkan di perpustakaan, mulai dari relasi di organisasi, menyalurkan bakat, serta mendapatkan informasi dan wawasan baru.

Selain pemilihan duta baca, UPT Perpustakaan USK juga membuat suatu dongkrakan baru guna menambah minat baca para mahasiswa yaitu dengan meluncurkan OPAC (Online Public Access Catalog) yang merupakan majalah online yang juga berperan penting untuk dapat meningkatkan budaya baca di USK demi terciptanya budaya literasi dan informasi yang lebih baik.

5.  Antisipasi

Sumber : Pixabay

Antisipasi merupakan suatu perhitungan guna mencegah suatu hal yang belum terjadi. Di era seperti saat ini perkembangan covid-19 varian Omicron masih terus merajalela. Bersiap akan hal itu UPT Perpustakaan USK melakukan persiapan khusus bagi para pengunjung perpustakaan dimana para pengunjung harus melakukan proses scanning melalui aplikasi Peduli Lindungi untuk dapat mengecek status vaksin pengunjung.

Selanjutnya pengunjung yang telah melakukan vaksin akan diperbolehkan masuk ke dalam perpustakaan sedangkan yang belum melakukan vaksin tidak akan diizinkan masuk ke dalam perpustakaan. 

Selain itu antisipasi lain juga diterapkan dengan melakukan cuci tangan sebelum masuk ke perpustakaan dan juga harus memakai masker dan terus menjaga jarak aman selama di dalam ruangan perpustakaan.

Kesimpulan

Melalui EBOLA (Edukasi, Bakat, Organisasi, Literasi dan Antisipasi) UPT Perpustakaan USK setidaknya telah dapat menyadarkan para mahasiswa yang notabenenya adalah para Generasi Z yang saat ini kebanyakan terbius oleh penyalahgunaan penggunaan Smartphone.

Melalui edukasi pendidikan disuarakan, melalui bakat keterampilan dan kemampuan yang dimiliki ditampilkan, melalui organisasi pengalaman dan relasi dibentuk, melalui literasi budaya baca, tulis hitung di kembangkan dan melalui antisipasi pencegahan hingga pemutus mata rantai Covid-19 terus dilakukan.

Upaya melalui EBOLA (Edukasi, Bakat, Organisasi, Literasi dan Antisipasi) tersebut setidaknya harus bisa dan mampu untuk dapat meningkatkan budaya literasi, edukasi, informasi dan juga komunikasi menjadi lebih baik .

0 komentar

Post a Comment